Website Vokasi kami menyediakan informasi lengkap tentang berbagai program pendidikan kejuruan dan pelatihan profesional yang dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja.

Informasi

Saat Gen Z Memilih #KaburAjaDulu Ungkapan keresahan GenZ

Saat Gen Z Memilih #KaburAjaDulu Ungkapan keresahan GenZ
47

Hastag #KaburAjaDulu ialah kini semakin sering terdengar di kalangan anak muda, terutama Gen Z. Istilah ini merujuk pada tren di mana banyak pekerja muda memilih untuk resign cepat, bahkan sebelum mencapai satu tahun bekerja. Gen Z adalah generasi yang lebih mementingkan keseimbangan hidup dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga mereka lebih berani mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

Budaya Kerja Fleksibel Jadi Prioritas

Di era digital, lowongan kerja dengan sistem remote work atau hybrid semakin diminati. Banyak Gen Z lebih memilih pekerjaan fleksibel yang memungkinkan mereka bekerja dari mana saja. Bekerja dari kafe, co-working space, atau bahkan dari rumah adalah pilihan yang lebih menarik dibandingkan bekerja dalam lingkungan kantor yang kaku.

Uang Bukan Lagi Segalanya, Passion yang Utama

Dulu, pekerjaan dengan gaji besar sering kali dianggap sebagai tujuan utama. Namun, bagi Gen Z, memiliki karier yang sesuai passion jauh lebih penting. Mereka lebih suka bekerja di tempat yang mendukung kreativitas dan memberi kesempatan berkembang. Hal ini membuat banyak perusahaan harus menyesuaikan strategi rekrutmen agar tetap menarik bagi talenta muda.

Media Sosial Jadi Faktor Penentu

Sosial media seperti TikTok dan LinkedIn menjadi wadah bagi Gen Z untuk berbagi pengalaman kerja mereka. Banyak yang secara terbuka menceritakan alasan mereka resign cepat, mulai dari lingkungan kerja yang toxic, jam kerja yang berlebihan, hingga kurangnya apresiasi dari perusahaan. Fenomena ini membuat perusahaan harus lebih memperhatikan branding employer agar tetap diminati oleh pekerja muda.

Tips Perusahaan Menarik Gen Z

Jika perusahaan ingin menarik dan mempertahankan talenta muda, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  1. Fleksibilitas Kerja – Sediakan opsi remote work atau jam kerja fleksibel.
  2. Budaya Positif – Bangun lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung.
  3. Kesempatan Berkembang – Tawarkan program pelatihan dan jenjang karier yang jelas.
  4. Gaji Kompetitif – Sesuaikan dengan standar industri.
  5. Work-Life Balance – Jangan memaksakan jam kerja lembur berlebihan.

Kesimpulan

Fenomena #KaburAjaDulu menunjukkan bahwa Gen Z adalah generasi yang lebih peduli pada keseimbangan hidup dan kenyamanan dalam bekerja. Perusahaan yang ingin bertahan harus bisa beradaptasi dengan perubahan ini agar tetap menarik bagi talenta muda. Jika tidak, mereka akan terus kehilangan pekerja muda berbakat yang lebih memilih mencari lowongan kerja baru yang lebih sesuai dengan harapan mereka.

Faatih Ar Rayyan

Faatih Ar Rayyan

Universitas STEKOM

Penulis di Vokasinews yang mendalami dunia vokasi, berkomitmen menyajikan informasi terkini dan analisis mendalam tentang pendidikan dan pengembangan keterampilan, untuk membantu pembaca memahami peluang dan tantangan di sektor ini.

Related Post