Indonesia sedang menghadapi krisis serius. Berdasarkan data terbaru, lebih dari 10 juta Gen Z kini berada dalam kondisi tidak bekerja dan tidak melanjutkan pendidikan. Kondisi ini, yang disebut sebagai not in education, employment, or training (NEET), merupakan alarm merah yang mengancam potensi produktivitas generasi muda.
Gen Z adalah kelompok muda yang diharapkan menjadi tulang punggung bangsa di masa depan. Namun, angka tersebut menandakan bahwa banyak dari mereka belum mendapatkan akses pendidikan atau pekerjaan yang layak. Mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya?
Faktor Penyebab Fenomena Gen Z NEET
1. Kurangnya Akses Pendidikan
Meski teknologi pendidikan semakin maju, akses ke pendidikan berkualitas belum merata di Indonesia. Masalah biaya, keterbatasan fasilitas, dan kurangnya tenaga pengajar yang kompeten menjadi penghambat utama.
2. Minimnya Lapangan Kerja
Dengan perkembangan teknologi, banyak pekerjaan konvensional tergantikan oleh otomatisasi. Generasi Z kesulitan menyesuaikan keterampilan mereka dengan tuntutan pasar kerja yang terus berubah.
3. Mental Health dan Tekanan Sosial
Banyak Gen Z yang menghadapi tekanan sosial dan mental health issues, seperti stres akibat persaingan akademik atau ketidakpastian masa depan. Hal ini memengaruhi motivasi mereka untuk berkontribusi di dunia kerja atau melanjutkan pendidikan.
4. Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah solusi nyata untuk menjawab tantangan pasar kerja. Sayangnya, banyak anak muda masih memandang sebelah mata pendidikan vokasi, yang dianggap kurang prestisius dibandingkan pendidikan formal lainnya.
Solusi Mengatasi Krisis Gen Z
1. Meningkatkan Akses Pendidikan
Pemerintah dan sektor swasta harus bersinergi dalam menyediakan program beasiswa, fasilitas pendidikan yang memadai, dan tenaga pengajar berkualitas.
2. Mengedukasi tentang Pentingnya Pendidikan Vokasi
Melalui kampanye kreatif dan kolaborasi dengan tokoh publik, pendidikan vokasi harus dipopulerkan sebagai jalur karier yang menjanjikan.
3. Menciptakan Peluang Kerja Baru
Perusahaan perlu melibatkan generasi muda dalam program magang, pelatihan, atau pekerjaan berbasis teknologi. Ini dapat menjadi jembatan untuk memasukkan mereka ke dunia kerja.
4. Fokus pada Dukungan Mental
Menyediakan konseling gratis atau terjangkau untuk anak muda dapat membantu mereka mengatasi tekanan sosial dan emosional yang menghambat produktivitas.
Kesimpulan: Waktunya Bertindak!
Generasi Z adalah masa depan bangsa. Krisis NEET di kalangan Gen Z adalah tantangan serius yang membutuhkan solusi segera. Semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan individu muda itu sendiri—harus bekerja sama untuk mengubah angka tersebut menjadi potensi besar.