Website Vokasi kami menyediakan informasi lengkap tentang berbagai program pendidikan kejuruan dan pelatihan profesional yang dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja.

Informasi

Doom Spending Kebiasaan yang Sering Bikin Dompet Jebol

Doom Spending Kebiasaan yang Sering Bikin Dompet Jebol
19

Belakangan ini, istilah doom spending semakin sering terdengar di kalangan anak muda, terutama sejak pandemi melanda. Doom spending adalah kebiasaan menghabiskan uang secara impulsif saat menghadapi tekanan emosional, seperti stres, cemas, atau bosan. Fenomena ini bisa menjadi masalah serius jika tidak segera dikendalikan, karena dapat mengganggu kestabilan keuangan pribadi.

Apa Itu Doom Spending?

Doom spending merupakan perilaku konsumtif yang biasanya dipicu oleh rasa tidak nyaman, seperti kecemasan atau stres. Kebiasaan ini kerap muncul sebagai bentuk pelarian atau cara "mengobati" perasaan negatif. Sayangnya, alih-alih memperbaiki suasana hati, doom spending justru sering meninggalkan rasa penyesalan dan kondisi finansial yang buruk.

Menurut beberapa studi, doom spending meningkat selama masa pandemi karena banyak orang merasa terisolasi dan mencari cara instan untuk merasa lebih baik. Dampaknya, saldo rekening terkuras lebih cepat, dan kebiasaan ini sulit dihentikan jika sudah menjadi pola.

Tanda-Tanda Anda Terjebak Doom Spending

Apakah Anda sering merasa "gatal" untuk belanja saat bad mood? Berikut beberapa tanda Anda mungkin terjebak dalam doom spending:

  1. Belanja tanpa perencanaan. Misalnya, membeli barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan.
  2. Mengandalkan kartu kredit. Menggunakan kartu kredit untuk belanja impulsif tanpa memikirkan pembayaran di kemudian hari.
  3. Rasa puas yang cepat hilang. Setelah membeli barang, Anda kembali merasa hampa atau bahkan menyesal.
  4. Mengabaikan prioritas keuangan. Dana untuk kebutuhan penting malah terpakai untuk hal yang tidak mendesak.

Bagaimana Mengatasi Doom Spending?

Jangan khawatir, doom spending bukan hal yang mustahil untuk diatasi. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda coba:

1. Kenali Pemicunya

Coba refleksikan apa yang biasanya membuat Anda ingin belanja impulsif. Apakah itu rasa bosan, stres, atau sekadar ingin mengikuti tren? Dengan memahami pemicunya, Anda bisa lebih sadar sebelum mengambil tindakan.

2. Buat Anggaran yang Ketat

Tentukan batasan anggaran untuk kebutuhan, tabungan, dan hiburan. Dengan memiliki kontrol yang jelas, Anda akan lebih mudah menahan godaan belanja.

3. Tunda Keputusan Belanja

Jika merasa ingin membeli sesuatu, beri waktu minimal 24 jam sebelum benar-benar memutuskan. Cara ini efektif untuk mengurangi keputusan belanja yang impulsif.

4. Alihkan Energi ke Aktivitas Lain

Daripada scrolling e-commerce, cobalah lakukan hal lain yang produktif, seperti berolahraga, membaca, atau mengembangkan hobi baru.

5. Hapus Aplikasi Belanja Online

Langkah ini mungkin terasa ekstrem, tapi sangat membantu untuk mengurangi godaan. Anda juga bisa mematikan notifikasi promo dari toko online favorit Anda.

Mengapa Penting Menghentikan Doom Spending?

Doom spending tidak hanya berdampak pada kondisi finansial, tetapi juga kesehatan mental. Ketika pengeluaran tidak terkendali, stres yang Anda rasakan justru bisa semakin memburuk. Dengan mengelola kebiasaan ini, Anda tidak hanya menyelamatkan dompet, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.


Dengan mengenali doom spending dan cara mengatasinya, Anda bisa mulai mengambil langkah untuk hidup yang lebih seimbang. Jangan biarkan kebiasaan buruk ini menguasai hidup Anda. Mulailah dari sekarang untuk menjadi lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Faatih Ar Rayyan

Faatih Ar Rayyan

Universitas STEKOM

Penulis di Vokasinews yang mendalami dunia vokasi, berkomitmen menyajikan informasi terkini dan analisis mendalam tentang pendidikan dan pengembangan keterampilan, untuk membantu pembaca memahami peluang dan tantangan di sektor ini.

Related Post