Media sosial adalah salah satu platform yang paling berpengaruh dalam kehidupan generasi muda saat ini. Dari pagi hingga malam, feed Instagram, TikTok, dan platform lainnya menjadi ruang penuh visual "sempurna" yang sulit dihindari. Sayangnya, fenomena ini memunculkan beauty standard yang sering kali tidak realistis.
Beauty Standard: Realita atau Ilusi?
Beauty standard merupakan konsep kecantikan yang secara tidak langsung "dihasilkan" oleh pengaruh media sosial, iklan, hingga selebriti. Bagi sebagian besar anak muda, mengejar standar ini adalah usaha yang tidak mudah dan sering kali mengorbankan kesehatan mental mereka. Contohnya, tren tubuh ideal, kulit mulus, atau fitur wajah yang dianggap "sempurna" justru menciptakan tekanan tersendiri.
Dampak Negatif Terhadap Kepercayaan Diri
berikut dampak negatif akibat menjadikan media sosial sebagai pedoman diri :
- Rasa Tidak Puas dengan Diri Sendiri
Anak muda sering membandingkan diri mereka dengan influencer atau selebriti di media sosial, meskipun foto-foto yang diunggah sering kali telah diedit atau menggunakan filter. Hal ini menurunkan rasa percaya diri mereka. - Obsesi Berlebihan Terhadap Penampilan
Banyak yang akhirnya terjebak dalam siklus diet ketat, perawatan mahal, hingga prosedur kecantikan yang berisiko demi memenuhi ekspektasi yang diciptakan media sosial. - Gangguan Kesehatan Mental
Tekanan untuk terlihat "sempurna" dapat menyebabkan kecemasan, depresi, bahkan body dysmorphic disorder (BDD) pada generasi muda.
Cara Mengatasi Pengaruh Negatif Media Sosial
cara mengatasi pengaruh negatif media sosial diantaranya :
Edukasi Diri dan Literasi Digital
Penting bagi anak muda untuk memahami bahwa apa yang mereka lihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan. Edukasi tentang editing foto, filter, dan manipulasi visual dapat membantu mengurangi tekanan tersebut.
Mengikuti Akun yang Memberi Inspirasi Positif
Alih-alih mengikuti akun yang mempromosikan standar kecantikan tak realistis, anak muda dapat memilih akun yang fokus pada self-love, body positivity, dan kesehatan mental.
Kurangi Waktu Bermain Media Sosial
Mengatur waktu penggunaan media sosial dan lebih banyak berinteraksi di dunia nyata bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Kesimpulan
Media sosial memang memiliki sisi positif, tetapi pengaruhnya terhadap beauty standard dan kepercayaan diri generasi muda tidak bisa diabaikan. Dengan pendekatan yang tepat, anak muda bisa belajar mencintai diri sendiri apa adanya, tanpa tertekan oleh standar kecantikan yang tidak realistis.